Soppeng, merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi bagian selatan daerah bugis yang berpenduduk kurang lebih 250.000 jiwa
ini memiliki beberapa keunikan, salah satu diantaranya yaitu banyaknya Kalong
atau Kelelawar yang bergelantungan di pohon layaknya buah yang bergelantungan
pada pohonnya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kelelawar berkembangbiak di
tempat yang gelap. Akan tetapi, di Soppeng kelelawar-kelelawar ini beranak
pinak di pohon tersebut. Lebih uniknya lagi kelelawar ini hanya bergelantungan
pada pohon yang ada di Pusat Kota SOPPENG bukan desa ataupun di lurah.
Beberapa
warga setempat beranggapan bahwa jikalau orang dari luar daerah yang berkunjung
ke Soppeng dan kemudian dijatuhi kotoran kelelawar maka dia akan mendapat jodoh
orang asli Soppeng. Dan jikalau dia dikencingi maka orang tersebut akan
meninggal di Kota Soppeng, unikkan Kota Soppeng. Jadi jangan salah jika Kab.
Soppeng berpenduduk banyak, anggap saja kalau tiap wisatawan yang berkunjung
dijatuhi kotoran kelelawar menikah dengan penduduk asli Soppeng.
Selain itu Soppeng juga memiliki lokasi wisata yang tidak kalah indahnya dengan daerah lain di luar pulau sulawesi, permandian Air Panas Lejja. Lokasi wisata ini terletak jauh dari pusat kota Soppeng dengan jarak tempuh selama kurang lebih 45 menit. Permandian air
panas Lejja merupakan permandian air panas yang memiliki suhu sekitar 60o
C dan memiliki kandungan sulfur 1,5% yang berkhasiat menyembuhkan penyakit
rematik dan gatal-gatal, itulah mengapa berbagai orang baik dari luar daerah
maupun dalam daerah berdatangan. Akan tetapi beberapa masyarakat Soppeng yang
masih percaya pada mitos, kerap kali berkunjung ke Lejja hanya untuk menjadikan
pepohonan yang berada di sekitar permandian sebagai tempat untuk melakukan
niat, seperti : meminta jodoh, dimana mereka menggantung plastik atau kaleng di
pepohonan untuk dijadikan simbol pengharapan agar niatnya terkabul dan jika
memang niatnya tersebut tercapai maka mereka akan kembali untuk melepaskan
plastik atau kaleng tadi. Mitos ini sampai sekarang masih berlaku bahkan
aktifitas ini semakin mendarahdaging pada warga setempat.
Setelah puas berkeliling menikmati keindahan Alam permandian air panas lejja Kabupaten Soppeng selama beberapa menit, penulis melanjutkan perjalanan ke pusat kota Watangsoppeng tanpa lupa untuk berkunjung ke permandian mata air Ompo yang letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Watangsoppeng. permandian alam
Ompo tidak lain adalah permandian yang sumber airnya yang bersih dan jernih,
sehingga banyak warga setempat yang mengambil air tersebut untuk dimasak dan
dijadikan air minum sehari-harinya. Jika permandian air panas lejja dijadikan
sebagai tempat untuk melakukan niat maka permandian alam Ompo dijadikan sebagai
tempat bertemunya dua pasang anak manusia untuk mengadu kasih sayang. Hal ini
dikarenakan di sekitar permandian terdapat danau buatan yang berisikan ikan dan
air tawar tentunya yang dapat dijadikan tempat untuk memancing. Selain itu,
juga terdapat lahan luas dimana warga setempat biasanya menjadikan lahan
tersebut sebagai pasar malam atau tempat untuk berkemah bagi anak sekolah pada
peringatan 17 Agustus. Sama halnya dengan permandian alam Citta juga merupakan sumber
mata air permandian yang selain dijadikan sebagai tempat permandian juga dijadikan
tempat untuk melakukan aktifitas masyarakat setempat.
Dan sekarang sampailah saya di pusat kota Soppeng kota Kalong (Kelelawar), tak lupa penulis menyempatkan diri untuk menikmati segelas kopi panas di Cafe Damai Jl. Kemakmuran untuk menghilangkan rasa ngantuk setelah melakukan perjalanan yang cukup lama. Setelah puas menikmati keindahan kota soppeng, akhirnya tibalah saatnya penulis untuk kembali. Itulah beberapa keunikan serta lokasi wisata di Kabupaten Soppeng, mudah-mudahan semua kekayaan alam tersebut dapat terjaga kelangsungannya.


0 komentar:
Posting Komentar